responsive1.txt

Wednesday 16 November 2016

SIKAP TOLERANSI

TOLERANSI


        Toleransi ialah sikap yang menghargai, mencerminkan dan memberi hak kepada orang lain. Supaya seseorang tidak bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri. namun ada berapa macam contoh dalam sikap toleransi yang saya alami yaitu terhadap masyrakat, sekolah, Dan keluarga.
          Pernah saya alami sikap toleransi terhadap masyarakat sekitar rumah saya dengan permasalahan saat memilih sebuah pemimpin di desa atau bisa disebut juga dengan kepala desa, pada saat tiba waktunya untuk memilih sebuah kepala desa yang baru, dimana pada saat itu lah tetangga saya tidak mempunyai sikap toleransi yang tinggi sehingga mendeskriminasi saya dan keluarga di paksa untuk memilih sebuah kepala desa sebut saja si ”A” yang saya tidak teratik dengan kinerjanya.
          Sebelumnya memang pernah menjabat sebagai kepala desa namun kinerja yang di lakukan terhadap masyarakat sangatlah kurang, nah oleh karena itu saya tidak mau memilih kepala desa tersebut sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama sebelumnya tetapi tetangga saya selalu tidak mempunyai sikap yang toleransi sehingga tidak memberi hak kepada saya dan keluarga untuk memilih kepada desa yang lain. Begitulah contoh kurangnya toleransi terhadap masyarakat sekitar, Namun saya dan keluarga memiliki keyakinan sikap toleransi masing-masing dalam memilih kelapa desa yang lain.
          Kisah ini pernah saya alami pada saat saya masih duduk di bangku SMP sehingga masuk perkuliahan sampai sekarang, Pada saat itu saya masuk di sekolah Madrasah Tsanawiyah Miftahul Jannah sekolah agama setara dengan SMP ada banyak yang saya rasakan semenjak masuk di bangku SMP terhadap sikap toleransi, terutama dalam latar belakang daerah, Di sekolah Madrasah Tsanawiyah Miftahul Jannah dulu kebanyakan berasal dari tangerang,
Pastinya beraneka ragam keturunan ada yang dari batak, sunda, betawi, bahkan asli jawa. Kondisi tersebut bagi saya dan teman-teman tidak membuat terpecah, meski tetap ada “insiden” kecil yang lebih mengarah ke kenakalan remaja, Sikap Toleransi seperti menyebut marga atau perbedaan secara fisik atau bisa di sebut rasis. Namun secara umum semua itu malah membuat kami lebih dekat dan tidak pernah mempermasalahkan asal usul nenek moyang atau agama yang kami anut. Terus terang “perbedaan” dan “keragaman” itu menimbulkan kesan yang sangat mendalam bagiku.  

Ada lagi Sikap toleransi pada saat saya masih duduk di bangku sekolah mengah pertama mengenai soal tidak mengikuti mata pelajaran atau bisa di katakan membolos,
Teman saya si “A” pada saat itu saya sedang mengikuti pelajaran bahasa Indonesia, namun salah satu teman saya yang sekelas membolos pada saat pelajaran itu, saya sudah memberi tahu kepada teman saya untuk masuk kelas, tetapi dia sangat keras kepala saya tidak akan memaksa kepadanya untuk masuk kelas karena itu termasuk sikap toleransi terhadapnya.
         
          Masih duduk di bangku SMP saya menemukan sikap toleransi terhadap teman sekelas yang tidak mau di ajak sholat, pada saat itu saya mau mengajak teman saya untuk sholat namun dia tetap diam untuk mengikuti ajakan saya ,meski saya juga tidak munafik karena pernah saya alami pada saat berada di posisi dia seperti ajakan untuk sholat tetapi saya menolaknya.
         
          Kemudian setelah selesai duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama kemudian saya melanjutkan Sekolah Mengah Atas yang bernama SMK NEGERI KABUPATEN TANGERANG yang sering di sebut orang-orang adalah 2cr singkatan dari 2 citra raya, pada saat saya masuk SMK menemukan Sikap tolerans, pada saat guru sedang menerangkan pelajaran ada beberapa siswa membuat kegaduahan di kelas sehingga proses belajar sangat terganggu oleh siswa yang membuat kegaduhan dan salah satu siswa yang focus terhadap pelajaran termasuk saya menegurnya, meski beberapa siswa yang membuat kegaduhan tersebut tidak membuat “insiden” karena meraka mengerti sikap toleransi terhadap siswa lain.

          Berikutnya saya memasuki perkuliahan dan saya menjadi mahasiswa di salah satu univeristas ternama yaitu UNIVERSITAS GUNDARMA , pada saat itu saya menemukan sikap toleransi terhadap kelompok diskusi, jadi pada saat diskusi ada salah seorang sedang asik dengan ego nya sendiri yaitu sedang asik memainkan handphone dan berbicara sendiri sehingga membuat kelompok diskusi kurang konsisten terhadap itulah sikap toleransi muncul bahkan tidak hanya itu saja, Ada mahasiswa juga tidak mengkuti kelompok diskusi, namun saya tidak memaksa mereka untuk membantu karena saya juga pernah pernah mengalami seperti tidak mengikuti kelompkok diskusi.

          Oke kali ini yang terakhir sikap toleransi yang pernah saya alami terhadap keluarga, jadi pada saat ibu, bapak, dan nenek saya sedang tertidur namun adik saya sedang menonton tv dengan volume yang sangat keras saya memberi tahu bahwa semuanya sedang tertidur agar mengurangi volumenya dengan nada santai ”dek. Volume tv kecilkan lagi pada tidur semuanya” lalu dia menjawab “oke, ka” . Apa yang saya katakan dia melakukannya. Tidak hanya itu saja kemudian pada saat membuang sampah sembarangan di depan halaman rumah saya terpikir oleh sikap toleransi terhadap saya sendiri lalu membuangnya pada tempat yang telah di sediakan


Penjelasan di atas adalah sikap-sikap toleransi yang pernah saya alami terhadap masyarakat, sekolah dan keluarga.

0 komentar:

Post a Comment