Dalam hal sebuah tindakan segala sesuatu yang dilakukan atau terjadi
pasti akan mengalami kesalahan, Kesalahan itu bisa terjadi karena kesalahan
manusia itu sendiri atau karena alat yang digunakan, Kesalahan itu wajar
terjadi, karena semua orang pasti pernah melakukan kesalahan. Dan kesalahan itu
bukan hanya terjadi satu atau dua kali saja, namun berkali-kali.
Dibalik semua kesalahan yang terjadi pasti akan mengetahui penyebab dari kesalahan itu. Dengan mengetahui penyebab kesalahan tentunya akan menjadi pelajaran atau pengalaman dimasa yang akan datang. Tanpa adanya kesalahan saat ini, pasti di masa depan akan melakukan kesalahan itu.
Sebuah kesalahan mengakui pada saya sendiri dari kecil hingga dewasa kini, saya selalu membuat kesalahan namun terkadang tidak memangakui kesalahan karena kegois pada diri sendiri, contohnya pada kesalahan saya saat masih kecil ketika berumur 10 tahun, saat itu saya masih duduk dibangku sekolah dasar ketika saya bangun di pagi hari saya merasa malas untuk berangkat ke sekolah namun orang tua saya menyuruh saya untuk pergi berangkat kesekolah, saya pun menggerutu untuk tidak mau masuk sekolah namun saya harus mengakui karena itu kesalahan pada diri sendiri karena menuntun ilmu itu adalah wajib seketika saya langsung bergegas pergi untuk berangkat ke sekolah.
Kembali pada kesalahan pada diri sendiri yang saya
alami pada sebuah antiran untuk membeli sebuah tiket sepak bola di gelora
bungkarno yang akan di selenggarakan 3 hari yang akan ke depan, nah terlihat
antrian begitu sangat panjang sehingga
saya harus menunggu begitu lama sekali, sedangkan tempat penjualan tiket belum
terbuka sampai jam 12 siang, setelah menunggu begitu lama jam 2 siang terbuka
tiket penjualan sepak bola, namun karena antrian begitu panjang saya merasa
bosan sehingga ingin sekali begitu terburu – buru untuk membelinya, kemudian
menyelang atau menyelinap diam-diam ke depan perlahan setelah berfikir saya
mengakui kesalahan karena sikap begitu tidak baik, kita harus melihat ke
belakang karena banyak seseorang untuk mengantri juga.
Mengakui kesalahan pada
antiran membeli tiket sepakbola selanjutnya mengenai kesalahan pada saat saya
duduk di bangku sekolah menengah pertama , hari senin pelajaran bahasa Indonesia
mendapatkan tugas atau biasa di sebut dengan PR, yang harus di kumpulkan senin
depan namun singkat saja tibalah hari senin depan saya lupa dan tidak
mengerjakan tugas tersebut kemudian mendapatkan hukuman karena saya mengakui
memang kesalahan pada diri sendiri karena lalai dan melupakan tugas tersebut.
Masih di
sebuah sekolah menengah pertama saya sangat ceroboh sehingga telat masuk
sekolah, kenapa bisa terjadi telat masuk sekolah? Karena pada saat itu saya
lupa menaruh kaos kaki, sering terjadi lupa menaruh kaos kaki karena kecerbohan
saya selalu menaruh kaos kaki sembarangan sehingga sibuk untuk mencarinya, jam
menujukan jam 7 lewat 15 menit kaos kaki belum di ketemukan namun jam pelajaran
dimulai pada pukul 7 setalah mencari –
cari hingga 17 menit akhirnya menemukan ada di bawah lemari kemudian saya
bergegas untuk berangkat ke sekolah pada saat di perjalan saya berlali
tersandung mengenai batu dan terjatuh celana kotor sesampai di depan sekolah
gerbang sudah tertutup satpam depan sekolah mengatakan “ sudah terlamat nak
datang lagi besok semoga tidak terlambat lagi” saya menangis karena mengakui
sebuah kesalahan pada diri sendiri ceroboh dalam menaruh barang tidak sesuai
tempatnya.
Sebelumnya
kesalahan saya pada saat di bangku sekolah menengah pertama kemudian kesalahan
selanjutnya saat merokok di toilet pada jam istirahat sudah memasuki duduk di
bangku sekolah menengah atas, jadi awal mula saya membeli sebungkus rokok di
sebuah toko kelontong di pinggir jalan sebelum pergi untuk masuk sekolah kemudian
jam pelajaran di mulai setelah jam istirahat saya bergegas untuk pergi merokok
di toilet selang 5 menit guru ada yang melihat saya merokok kemudian di bawa
keruang BP di dalam saya di sidang sekitar 10 menit dan di berikan surat
teguran untuk orang tua agar datang ke sekolah, saya mengakui kesalahan pada
diri saya sendiri sehingga mendapatkan hukuman.
Saat ini
saya sudah menjadi sabagai seorang mahasiswa namun kesalahan maih tumbuh dalam
diri saya sendiri, kesalahan pada saat saya sekolah menengah atas terulang
kembali setelah manjadi mahasiswa univeristas gunadarma pada saat itu saya merokok di halaman koridor
pintu masuk ruangan kelas, kemudian seseorang dosen menegur dan memberi tahu
bahwa ada larangan untuk tidak merokok di area ini, dan saya mengakui kesalahan
pada diri saya kemudian mematikan rokok dan meminta maaf, Begitulah pengalaman
pribadi saya pada sebuah kesalahan pengakuan kesalahan ang terjadi.
0 komentar:
Post a Comment